Prabowo – Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana meluncurkan program pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat. Program ini menimbulkan pertanyaan, apakah pemeriksaan tersebut juga akan mencakup skrining kesehatan jiwa, yang semakin penting di era modern ini.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Imran Pambudi, memberikan pandangannya. Skrining kesehatan jiwa dinilai sebagai bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan, namun perlu ada kepastian terkait cakupan layanan yang akan disediakan dalam program kesehatan gratis ini.
Skrining Kesehatan Jiwa dalam Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menjelaskan bahwa skrining kesehatan jiwa merupakan bagian dari program skrining tahunan yang dilakukan secara berkala. “Ada skrining tiap tahun, setiap tahun itu kita buat sesuai dengan umurnya. Jadi kalau anak-anak, dia harus skrining apa, kalau dewasa seperti apa. Nah, salah satu skrining yang dilakukan itu terkait skrining kesehatan jiwa,” ujar Imran dalam temu media di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Dengan adanya skrining kesehatan jiwa yang terintegrasi dalam program ini, diharapkan pemeriksaan kesehatan gratis yang direncanakan oleh Prabowo dapat mencakup aspek kesehatan mental, memberikan layanan kesehatan yang lebih holistik bagi masyarakat.
Kemenkes Siapkan Detail Skrining Kesehatan dalam Program Prabowo
Imran Pambudi, Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes, menambahkan bahwa Prabowo baru menyebutkan rencana skrining kesehatan untuk anak-anak. Saat ini, Kemenkes sedang menyusun detail mengenai cakupan skrining kesehatan yang dimaksud. “Beliau (Prabowo) menyampaikan dilakukan skrining kesehatan, tapi kita (Kemenkes) sekarang mulai menyusun, yang dimaksud dengan skrining kesehatan itu apa saja. Mulai skrining fisik, jika anak-anak akan ada skrining tumbuh kembang, untuk dewasa skrining penyakit tidak menular (PTM), juga ada skrining jiwa,” jelas Imran.
Lebih lanjut, Imran menyebut bahwa gangguan jiwa yang paling banyak dialami masyarakat adalah gangguan kecemasan (anxiety), depresi, dan skizofrenia. Menurutnya, prevalensi gangguan kesehatan jiwa ini bervariasi di setiap daerah, dengan Yogyakarta menjadi provinsi dengan kasus tertinggi pada tahun 2023.
Manfaat Penerapan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, memberikan tanggapan positif terhadap rencana penerapan pemeriksaan kesehatan gratis. Menurut Nadia, jika program ini benar-benar dijalankan, masyarakat akan lebih cepat mengetahui kondisi kesehatannya, yang pada akhirnya dapat mencegah penyakit lebih dini.
“Masyarakat akan mengetahui lebih dini situasi kesehatannya. Ini program skrining yang terutama bertujuan untuk pencegahan dini penyakit,” ujarnya kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (30/9/2024).
Nadia juga menyebut bahwa Kemenkes telah bekerja sama dengan BPJS dalam melakukan layanan pemeriksaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit. “Beberapa sudah dilakukan bersama BPJS, ada 14 penyakit yang diskrining secara rutin,” tambahnya.
Adapun 14 penyakit yang skriningnya dijamin oleh Kemenkes meliputi:
- Diabetes melitus
- Hipertensi
- Stroke
- Jantung
- Kanker serviks
- Kanker payudara
- Tuberkulosis (TBC)
- Anemia
- Kanker paru
- Kanker usus
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
- Thalassemia
- Hipotiroid kongenital
- Hepatitis
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatannya, serta mencegah penyakit lebih dini dengan melakukan skrining rutin.
Sasar 220 Juta Masyarakat Indonesia
Pemerintahan Prabowo Subianto telah merencanakan program pemeriksaan kesehatan gratis atau medical check-up bagi seluruh rakyat Indonesia. Program ini akan berlangsung secara bertahap mulai dari tahun 2025 hingga 2029, dengan total target sasaran mencapai 220 juta masyarakat Indonesia.
“Rencananya, program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan dimulai tahun depan dengan target untuk 52 juta penduduk,” ujar Hasan Nasbi, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, pada Rabu, 25 September 2024 di Jakarta Pusat.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang lebih komprehensif, sekaligus mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan di seluruh pelosok negeri.
Berapa Anggaran untuk Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis?
Untuk melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp3,3 triliun. Namun, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa belum ada kepastian apakah anggaran tersebut akan dikelola oleh BPJS Kesehatan atau melalui institusi lain. “Saya belum tahu persis, apakah BPJS Kesehatan yang akan menjadi bagian dari pembiayaan ini atau disalurkan melalui cara lain,” ujar Hasan.
Hasan menegaskan bahwa program pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan langkah preventif untuk mendeteksi risiko penyakit lebih awal. Jika penyakit terdeteksi lebih dini, biaya pengobatan dapat lebih ringan dibandingkan jika penyakit ditemukan pada tahap lanjut. “Pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah upaya preventif dan promosi kesehatan agar beban pengobatan atau kuratif dapat berkurang,” jelasnya.
Selain itu, Hasan menekankan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, terutama karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2045. “Ini bagian dari upaya menciptakan SDM yang berkualitas. Selain pendidikan, kesehatan juga harus baik. Kalau kesehatan tidak bagus, bonus demografi tidak akan maksimal,” tuturnya.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.