Pihak keluarga Reno Syahputra Dewo, seorang demonstran berusia 24 tahun yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, mengungkapkan kebingungan mengenai keberadaannya saat aksi demonstrasi berlangsung. Kasus ini mengguncang banyak pihak dan menyoroti berbagai isu berkaitan dengan keamanan dan keselamatan peserta demonstrasi di ibu kota.
Reno, yang ditemukan di Kwitang, Jakarta Pusat, diumumkan hilang oleh keluarganya hanya dua hari setelah melakukan kontak terakhir. Paman Reno, Jemmy Yunianto, mengatakan bahwa keluarga baru menyadari ketidakhadirannya setelah mendengar bahwa Reno berada di sekitar area demonstrasi.
“Keluarga kami tidak menerima informasi jelas apakah dia aktif dalam demonstrasi atau hanya sekedar menonton,” kata Jemmy dengan nada sedih. Ia mengungkapkan bahwa mereka menerima kabar menyedihkan ini setelah dua kali 24 jam Reno tidak kunjung pulang.
Kronologi Kejadian yang Mengerikan
Jemmy menjelaskan bahwa laporan kehilangan Reno dibuat di Polsek Jatinegara setelah pihak keluarga dinyatakan tidak menemukan informasi terbaru tentangnya. Pada awalnya, mereka berada di Surabaya dan tidak mengetahui detail mengenai aksi yang terjadi di Jakarta.
“Laporan itu dibuat setelah dua hari anak kami hilang, dan kami baru siap melapor setelah khawatir akan keselamatannya,” ia menambahkan. Keluarga tidak menyangka kejadian ini akan berujung pada penemuan jenazah dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
Reno adalah sosok yang dikenal tidak banyak bergaul, dan jarang keluar rumah. Keluarganya merasa heran mengapa dia terlibat dalam demonstrasi besar yang terjadi akhir Agustus lalu.
Informasi Terakhir Sebelum Kehilangan
Kontak terakhir antara Reno dan keluarganya terjadi pada 29 Agustus 2025, di mana ia meminta uang untuk makan dari ayahnya. Dalam video call tersebut, Reno sempat bercerita tentang demonstrasi yang akan berlangsung.
“Setelah perbincangan itu, komunikasinya terputus, sampai akhirnya kami mendengar kabar penemuan jenazah,” ungkap adik kandung Reno, Abraham. Mereka mengaku sangat terkejut dan sulit mempercayai berita tersebut.
Keluarga mulai merasakan keanehan ketika Reno tidak kunjung pulang setelah permintaan tersebut. Proses pencarian pun dimulai dengan harapan menemukan Reno dalam keadaan selamat.
Proses Identifikasi yang Menyakitkan
Awalnya, keluarga merasa ragu saat menerima berita tentang penemuan jenazah yang tinggal kerangka. Mereka harus melalui proses tes DNA untuk memastikan identitas korban yang ditemukan. “Kami tidak yakin itu benar-benar Reno sampai hasil tes keluar,” kata Jemmy kepada tim media.
Setelah satu minggu, hasil tes DNA menyatakan bahwa identitas tersebut memang cocok dengan Reno. Perasaan kehilangan dan duka menyelimuti keluarga yang sudah berupaya mencari kepastian.
Saat berita duka ini beredar, keluarga Reno merasakan betapa pentingnya kehadiran satu sama lain dalam masa sulit seperti ini. Sementara itu, tekanan psikologis akibat hilangnya anggota keluarga sangat terasa bagi mereka.
Rencana Pemakaman dan Harapan Keluarga
Jenazah Reno kini telah tiba di rumah duka, dan keluarga mulai merencanakan pemakaman. Rencananya, pemakaman akan dilakukan di TPU Putat Gede di Surabaya, dan keluarga berharap semua proses berjalan dengan baik.
“Kami telah menyiapkan segalanya dan akan melaksanakan pemakaman besok jam 10.00 WIB. Kami mohon doa agar ponakan kami dapat berpulang dengan tenang,” ucap Jemmy dengan isak tangis. Ini adalah saat yang sangat emosional bagi seluruh anggota keluarga yang merasa kehilangan.
Keluarga berharap mendapatkan keadilan dan menginginkan penyelidikan yang lebih dalam terkait kejadian ini. Mereka berharap agar insiden serupa tidak terjadi di masa depan bagi keluarga lainnya.
