Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada meskipun aktivitas erupsi Gunung Semeru saat ini sudah tidak terdeteksi. Meski demikian, status siaga dengan Level IV (Awas) masih diberlakukan, sehingga langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk diambil guna menjaga keselamatan warga.
Khofifah menegaskan bahwa meski erupsi secara teknis telah berakhir, situasi tetap mengharuskan setiap pihak untuk tetap bersiaga. Kesiapan dalam penanganan bencana adalah kunci untuk memastikan bahwa masyarakat tetap dalam kondisi aman dan terlindungi.
Dalam rangka penanganan dampak erupsi, Khofifah langsung meninjau beberapa lokasi yang terdampak terutama di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menilai secara langsung situasi yang dihadapi oleh warga yang terdampak.
Pentingnya Kesiapan Menghadapi Bencana Alam
Pemerintah provinsi aktif dalam memantau perkembangan situasi dan memastikan semua langkah penyelamatan diambil. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), total pengungsi yang tersebar di berbagai titik mencapai lebih dari 346 jiwa.
Di SDN 4 Supiturang, terdapat 64 jiwa yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Fokus utama pemerintah dalam situasi darurat ini adalah penguatan kesehatan bagi para korban yang terpapar bencana.
Warga yang mengungsi sebagian besar sudah kembali ke rumah, namun masih ada yang memilih untuk tinggal di lokasi pengungsian. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan pemerintah dalam bentuk obat-obatan dan fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan saat ini.
Proses Pemulihan dan Penanganan Pasca Bencana
Khofifah juga menegaskan pentingnya monitoring kesehatan di lokasi pengungsian. Tim kesehatan dari Puskesmas turun langsung untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan perhatian khusus bagi warga yang mengalami gangguan kesehatan akibat bencana.
Aspek kesehatan mental juga menjadi perhatian, mengingat tekanan emosional yang dialami oleh para pengungsi. Dengan adanya monitor kesehatan yang intensif, warga dapat mendapatkan penanganan lebih cepat dan efektif.
Dalam kunjungannya, Khofifah juga berinteraksi dengan masyarakat, menanyakan kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan psikologis. Kegiatan seperti membagikan mainan kepada anak-anak dilakukan untuk mengangkat semangat mereka yang terdampak.
Langkah-Langkah Pemerintah Dalam Penanganan Bencana
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mempersiapkan berbagai langkah untuk membantu para pengungsi. Selain distribusi makanan dan obat-obatan, mereka juga memastikan adanya dapur umum yang siap sedia untuk menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan.
Salah satu inisiatif adalah menyediakan makanan cepat saji yang sudah disiapkan untuk para pengungsi. Penyiapan makanan ini dilakukan dengan baik sehingga semua keluarga di setiap rumah dapat dijangkau.
Khofifah juga meninjau lokasi pemukiman yang terdampak, seperti di Gumuk Emas, untuk memastikan bahwa proses pembersihan berjalan efektif. Penggunaan alat berat seperti ekskavator dilakukan untuk membersihkan material lahar yang menghambat akses warga.
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Rabu, dengan durasi lebih dari 14 jam. Aktivitas yang teramati cukup signifikan, tetapi pasca-erupsi, tingkat aktivitas gunung kini berada pada Level IV yang berarti harus tetap waspada.
Kendati getaran banjir sudah tidak terdeteksi lagi, status Awas masih diberlakukan untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan di masa depan. Pengungsi yang dilaporkan mencapai lebih dari seribu jiwa, menunjukkan dampak yang cukup besar dari bencana ini.
Banyak di antara pengungsi yang mengalami kondisi trauma, sehingga penanganan psikologis dan sosial sangat diperlukan. Masyarakat perlu didukung untuk bisa kembali pulih dan melanjutkan kehidupan mereka setelah bencana ini.
