Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Profesor Em Yunir, mengungkapkan keprihatinannya terhadap semakin tingginya angka diabetes di kalangan usia muda. Fenomena ini, menurutnya, tidak hanya disebabkan oleh faktor gaya hidup, tetapi juga oleh faktor genetik yang dikenal dengan nama Maturity-Onset Diabetes of The Young (MODY).
Dalam pengamatannya, Yunir menyatakan bahwa dalam Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi diabetes di kalangan remaja dan orang muda telah mencapai 11,7 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding angka beberapa tahun lalu, memperlihatkan tren yang mencemaskan dalam kesehatan masyarakat.
Yunir menegaskan bahwa kesadaran tentang MODY penting untuk mengatasi masalah ini. Ia mencatat bahwa banyak orang tua dan generasi sebelumnya mungkin tidak mengetahui bahwa faktor genetik bisa berpengaruh pada diabetes, sehingga penting untuk memperluas pemahaman tentang penyakit ini.
Mengapa Kasus Diabetes Meningkat di Usia Muda?
Salah satu alasan utama yang dikemukakan Yunir adalah adanya kesalahpahaman mengenai penyebab diabetes. Banyak yang berpikir bahwa gaya hidup yang tidak sehat merupakan satu-satunya faktor, padahal ada penyebab lain yang tidak terlihat. Masyarakat perlu didorong untuk lebih mengenal risiko genetik yang mungkin dapat mempengaruhi mereka.
Data menunjukkan bahwa diabetes pada usia muda, termasuk remaja yang berusia di bawah 40 tahun, telah meningkat pesat. Perubuhan pola populasi ini sangat berbeda dibandingkan 30 tahun yang lalu, saat pasien diabetes kebanyakan berusia di atas 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa ada yang perlu diperhatikan mengenai gaya hidup dan faktor genetik secara bersamaan.
Tren ini membutuhkan perhatian serius dari pihak tenaga medis dan pemerintah. Selain dari pendidikan mengenai diet dan kebiasaan sehat, masyarakat juga perlu diberdayakan untuk sadar akan risiko faktor genetik dalam diabetes. Hal ini penting agar mereka dapat mengambil langkah preventif lebih awal.
Pentingnya Pemahaman Mengenai MODY
Prof. Yunir menjelaskan bahwa MODY adalah bentuk diabetes yang diturunkan dalam keluarga. Jadi, jika seseorang dalam keluarga memiliki riwayat diabetes, anggota keluarga lainnya mungkin juga akan terpengaruh oleh gen tersebut. Penelitian tentang ini dapat membantu menciptakan strategi pencegahan yang lebih efektif.
Keberadaan MODY menunjukkan bahwa risiko diabetes tidak hanya ditentukan oleh gaya hidup. Sebaliknya, ada proporsi yang signifikan dari penyakit ini yang disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan. Oleh karena itu, perlu ada campur tangan lebih awal untuk mendeteksi dan mengelola diabetes dalam kelompok usia muda.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai MODY, diharapkan individu dapat mengevaluasi risiko mereka dengan lebih baik. Pengujian genetik dan konseling genetik dapat menjadi alat yang berguna dalam mengidentifikasi risiko diabetes di kalangan anggota keluarga yang lebih muda.
Strategi Mencegah Diabetes di Kalangan Usia Muda
Pendidikan kesehatan menjadi kunci dalam pencegahan diabetes. Masyarakat perlu didorong untuk tidak hanya memperhatikan kebiasaan makan dan olahraga, tetapi juga untuk menyadari adanya potensi risiko genetik. Ini bisa menjadi langkah awal yang krusial dalam memerangi diabetes pada usia muda.
Pihak berwenang juga diharapkan dapat menyediakan program pemeriksaan kesehatan yang lebih luas dan terjangkau, khususnya bagi kelompok muda. Dengan akses yang lebih baik untuk pemeriksaan, kasus diabetes dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan tepat.
Selain itu, penting juga untuk mendorong riset lebih lanjut mengenai faktor-faktor genetik dan bagaimana mereka berkontribusi terhadap diabetes. Penelitian dapat menyediakan data penting yang dapat mendukung upaya pencegahan dan pengelolaan diabetes secara lebih efektif di masyarakat.
