Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan ketidakpastian tentang perkembangan tim Komite Reformasi Polri. Ia menyatakan bahwa hingga kini belum ada informasi lebih lanjut yang diterimanya mengenai kelanjutan program reformasi tersebut.
“Saya tidak tahu apa perkembangan terbaru. Komunikasi resmi saya sudah terhenti lama, saat saya menyatakan kesediaan untuk bergabung dalam reformasi Polri,” ungkap Mahfud di Keraton Yogyakarta.
Setelah menyetujui untuk bergabung dalam komite tersebut, Mahfud mengaku tidak mendapatkan informasi lebih lanjut, termasuk mengenai anggota lain yang tergabung dalam tim ini.
Perkembangan Tim Reformasi Polri yang Masih Menggantung
Mahfud menjelaskan bahwa setelah pernyataannya untuk bergabung, ia tidak mendapatkan update lebih lanjut. “Saya tidak ingin bertanya ke pihak Istana. Saya hanya ingin menyatakan kesediaan saya,” ujarnya. Mahfud terlihat berhati-hati dalam menanggapi situasi ini.
Ia juga tidak berkomunikasi dengan Mantan Wakapolri, Ahmad Dofiri, yang ditugaskan sebagai Penasihat Khusus Presiden. Meskipun mereka menghadiri acara yang sama, mereka tidak membahas mengenai reformasi Polri.
“Kita tidak pernah mendiskusikan masalah tim reformasi Polri,” kata Mahfud, menegaskan bahwa ia lebih memilih untuk menunggu perkembangan tanpa mendesak informasi lebih lanjut.
Pentingnya Reformasi Polri di Tengah Gelombang Protes
Mahfud menyampaikan pentingnya untuk tidak terburu-buru dalam menilai situasi tersebut. Ia percaya bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki pertimbangan matang dalam menentukan langkah selanjutnya. “Sekarang kita tinggal menunggu hasilnya,” imbuhnya.
Jaleswari Pramodhawardhani, yang sebelumnya menjabat Deputi V KSP, juga menyoroti perlunya pengumuman cepat mengenai susunan komite tersebut. Menurutnya, reformasi Polri sangat dibutuhkan saat ini di tengah tuntutan masyarakat yang terus meningkat.
“Reformasi ini sangat mendesak. Ada banyak perhatian dari masyarakat yang ingin melihat perubahan nyata di Polri,” kata Jaleswari dalam sebuah rilis. Ia menekankan bahwa momentum saat ini sangat tepat untuk melakukan reformasi.
Pendapat Masyarakat dan Tantangan yang Dihadapi
Jaleswari juga menyatakan bahwa masyarakat berhak mendapat penjelasan mengenai mengapa susunan komite belum diumumkan. “Tidak boleh ada persepsi bahwa isu-isu penting bisa dilupakan begitu saja,” ujarnya. Sebuah langkah transparansi dari pemerintah sangat diharapkan.
Sementara itu, Juru Bicara Istana, Prasetyo Hadi, menjelaskan alasan keterlambatan pengumuman susunan anggota Komite Reformasi Polri. Ia menyebutkan bahwa pemerintah sedang mencari waktu yang tepat untuk pengumuman ini.
Prasetyo juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan nama anggota dalam susunan komite tersebut. Mahfud MD masih ada di dalam daftar sebagai salah satu anggota penting dalam tim reformasi ini.
Harapan Terhadap Tim Reformasi Polri yang Akan Datang
Dengan banyaknya tuntutan dari masyarakat, harapan terhadap tim reformasi Polri semakin tinggi. Banyak warga yang berharap agar reformasi membawa perubahan yang signifikan dalam struktur dan kinerja kepolisian. “Kita berharap komite ini bisa mendengar aspirasi masyarakat dan memberikan solusi yang tepat,” ujar Jaleswari.
Reformasi Polri diharapkan dapat menjawab tantangan yang ada dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini. “Kami ingin melihat tindakan nyata, bukan hanya janji,” kata seorang pengamat kebijakan publik.
Pengumuman susunan anggota dalam waktu dekat diharapkan dapat memberikan kejelasan dan memacu semangat perubahan di tubuh Polri. Semua pihak ingin melihat langkah nyata dalam memenuhi tuntutan reformasi yang selama ini mengemuka di permukaan.
