PDI Perjuangan di Jawa Timur akan menyelenggarakan konferensi daerah (konferda) dan konferensi cabang (konfercab) secara bersamaan pada 20-21 Desember 2025 di Surabaya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyelesaikan masa kepengurusan yang ada dan juga menjadi ajang pemilihan kepemimpinan baru bagi partai.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menegaskan bahwa konferensi ini adalah mekanisme resmi partai dalam menjalankan proses suksesi kepemimpinan secara demokratis. Hal ini diharapkan dapat memperkuat struktur kepemimpinan di semua tingkatan organisasi.
Menurut Said, pemilihan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara DPC serta DPD akan dilakukan melalui proses yang melibatkan banyak lapisan, di mulai dari tingkat ranting hingga daerah. Proses tersebut akan diintegrasikan dengan kewenangan DPP PDI Perjuangan dalam pengambilan keputusan.
Pentingnya Proses Demokratis dalam Partai Politik
Said menjelaskan bahwa pemilihan yang transparan dan inklusif sangat penting untuk menjaga integritas partai. Melalui mekanisme ini, diharapkan dapat menghasilkan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan di lapangan secara lebih efektif.
Partai harus mampu merespons dinamika sosial dan politik yang terus berubah. Dengan adanya konferens ini, diharapkan para pengurus baru bisa lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil dalam suksesi ini juga mencerminkan komitmen partai untuk menerapkan prinsip demokrasi. Hal ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan partai.
Perencanaan Strategis untuk Masyarakat Jawa Timur
Selain pemilihan kepemimpinan, konferda dan konfercab juga akan membahas program-program strategis untuk PDI Perjuangan Jawa Timur. Said menambahkan bahwa provinsi ini memiliki jumlah penduduk yang signifikan, yaitu lebih dari 40 juta jiwa, dengan sebagian besar berada dalam usia produktif.
Potensi demografis yang besar ini harus dimanfaatkan dengan bijak agar tidak menjadi beban bagi masyarakat. Pendidikan yang berkualitas menjadi kunci utama dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di provinsi ini.
Said menggarisbawahi bahwa meskipun angka partisipasi murni SMA mencapai 96 persen, masih ada tantangan besar terkait keterampilan lulusan. Pendidikan harus dilengkapi dengan pelatihan profesional agar lulusan dapat bersaing di dunia kerja.
Mendorong Akses Pendidikan Tinggi bagi Generasi Muda
PDI Perjuangan berkomitmen untuk mempermudah akses pendidikan tinggi bagi generasi muda, terutama Gen Z dan Gen Alpha. Menurut Said, dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan DPRD, sangat diperlukan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan yang tinggi.
Usaha untuk menciptakan Youth Venture Fund (YVF) bertujuan untuk memberikan peluang kepada 50.000 startup baru di kalangan generasi muda hingga tahun 2030. Ini merupakan langkah awal untuk memperluas akses modal bagi wirausahawan muda.
PDI Perjuangan juga berencana mengembangkan ekonomi kreatif sebagai bagian dari strategi pembangunan. Dengan mengedepankan pelindungan terhadap produk budaya dan inovasi, diharapkan dapat menciptakan daya saing di pasar internasional.
Pengembangan Industri yang Berkelanjutan di Jawa Timur
Said menekankan pentingnya pengembangan sektor industri di Jawa Timur agar mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. Sektor makanan, minuman, dan tekstil masih menjadi dominasi, tetapi diperlukan diversifikasi untuk meningkatkan struktur industri.
Tumbuhnya industri hilir diharapkan bisa menopang kelas menengah dan menurunkan angka kemiskinan. Dengan adanya pertumbuhan industri yang lebih massif, ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat.
Agenda strategis ini akan dikoordinasikan dalam rapat kerja daerah dan rapat kerja cabang PDI Perjuangan di seluruh Jawa Timur. Diharapkan melalui rapat ini, bisa ditetapkan langkah-langkah konkret untuk mencapai target pembangunan yang telah ditargetkan.
