Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, memberikan tanggapan mengenai pencabutan kartu identitas Pers Istana yang dimiliki oleh jurnalis Diana Valencia. Ia menegaskan akan mencari solusi terbaik terkait keputusan yang diambil oleh Biro Pers, Media, dan Informasi di lingkungan Sekretariat Presiden.
Dalam pernyataannya kepada wartawan, Prasetyo menyatakan, “Ya kita cari jalan keluar terbaik lah.” Ia menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah ini dengan baik.
Untuk mengatasi situasi ini, Prasetyo menegaskan bahwa komunikasi antara Biro Pers dan pihak jurnalis sangatlah penting. Ia telah memerintahkan agar pihak Biro Pers segera berkomunikasi dengan CNN Indonesia mengenai perkembangan terbaru di lapangan.
Penjelasan Resmi Mengenai Pencabutan Identitas Pers
Dewan Pers juga turut memberikan pernyataan resmi terkait insiden pencabutan identitas jurnalis tersebut. Mereka mendesak pihak Istana untuk segera memulihkan akses liputan Diana Valencia agar ia bisa melaksanakan tugas jurnalistiknya dengan baik.
Dewan Pers mengingatkan semua pihak untuk selalu menghormati kemerdekaan pers yang merupakan hak fundamental dalam menjalankan tugas jurnalistik. Penegasan ini penting agar semua pihak mengerti tanggung jawab dan fungsi pers sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami meminta agar akses liputan wartawan CNN Indonesia yang dicabut segera dipulihkan,” ungkap mereka dalam siaran pers resmi. Permintaan ini menunjukkan betapa pentingnya media dalam mendukung transparansi dan informasi yang akurat kepada publik.
Pentingnya Kebebasan Pers Dalam Berita Publik
Dalam konteks kebebasan pers, Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, menyoroti pentingnya menghargai tugas jurnalis. Ia telah menerima pengaduan mengenai pencabutan identitas tersebut dan merasa perlu ada kejelasan dari Biro Pers Istana.
Komaruddin juga menekankan bahwa kebebasan pers adalah pilar demokrasi yang tidak boleh dilanggar. Setiap tindakan yang menghambat akses informasi bisa berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap media dan pemerintahan.
“Biro Pers Istana sebaiknya memberikan penjelasan mengenai pencabutan ID ini agar tidak menghambat aktivitas jurnalistik,” tegasnya. Dengan kata lain, klarifikasi ini diharapkan dapat mencegah salah paham di masa mendatang.
Respon dari Media dan Jurnalis Terhadap Kejadian Ini
Pihak CNN Indonesia telah mengambil langkah cepat dengan mengirimkan surat resmi kepada Istana untuk meminta penjelasan. Dalam surat tersebut, mereka menggarisbawahi bahwa pertanyaan yang diajukan Diana Valencia berkenaan dengan isu penting, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi perhatian publik.
Sebagai reaksi terhadap pencabutan tersebut, Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, mengonfirmasi bahwa pencabutan ID pers tersebut terjadi pada 27 September 2025. Tiap tahapan dalam liputan media harus dihormati agar jurnalis tidak terhalang dalam menjalankan fungsi mereka.
Komunikasi antara jurnalis dan pihak penyelenggara pemerintahan sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat memperoleh informasi yang akurat. Keterbukaan dalam menjawab pertanyaan media juga merupakan bagian penting dari akuntabilitas publik.