Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Batam, Rosmiati, menjelaskan bahwa sekolahnya merupakan yang pertama mendapatkan program MBG di Kecamatan Nongsa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi siswa dengan menyediakan makanan sehat secara rutin setiap harinya. Sekolah ini telah melaksanakan program tersebut selama empat bulan, dan setiap hari, sekitar 800 siswa menerima manfaat dari MBG yang disediakan oleh SPPG Summerland melalui mitra SIA.
Rosmiati menambahkan bahwa hampir semua menu makanan yang disajikan sangat disukai oleh anak-anak. Namun, terdapat beberapa pilihan seperti telur rebus yang kurang mendapatkan perhatian dari siswa. “Tidak ada makanan yang bersisa. Jika ada lauk atau telur yang tidak dikonsumsi siswa, kami akan mengumpulkannya untuk dibagikan kepada siswa dari keluarga tidak mampu,” ungkap Rosmiati pada hari Sabtu, 27 September 2025.
Selain itu, program MBG ini tidak mempengaruhi pendapatan kantin sekolah. “Sejak ada MBG, kantin di sekolah tetap normal penjualannya,” tambahnya, yang menunjukkan bahwa implementasi program tidak menghentikan kegiatan ekonomi yang telah ada. Program ini juga berperan dalam melatih kedisiplinan siswa dalam mengkoordinasikan penyaluran paket MBG ke kelas masing-masing.
Manfaat Program MBG dalam Meningkatkan Kualitas Gizi Siswa
Program MBG memberikan dampak positif dalam peningkatan gizi siswa. Penyediaan makanan bergizi dan seimbang membantu mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar siswa. Dengan makanan yang disediakan setiap hari, siswa akan lebih berenergi dan siap untuk mengikuti pelajaran dengan lebih baik.
Melalui program ini, siswa diajari pentingnya pola makan sehat. Mereka belajar untuk menghargai makanan yang mereka konsumsi, dan ini merupakan bagian dari pendidikan gizi yang berkesinambungan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya gizi, siswa dapat membawa pengetahuan ini ke rumah mereka.
Keberhasilan program ini juga terlihat dari umpan balik positif yang diberikan oleh siswa dan orang tua. Banyak orang tua yang melaporkan adanya peningkatan kebiasaan makan baik di rumah berkat pendidikan yang diberikan di sekolah. Hal ini jelas menciptakan sinergi antara sekolah dan keluarga dalam mengejar pola hidup sehat.
Peran Siswa dalam Pelaksanaan Program MBG di Sekolah
Program MBG melibatkan siswa dalam pelaksanaannya, memberikan mereka tanggung jawab dan kesempatan untuk terlibat. Siswa yang piket bertugas mengambil dan menghantarkan ompreng (food tray) MBG dari kantor ke kelas, menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap program ini. Pengambilan ompreng yang berisi makanan dilakukan oleh siswa laki-laki, sedangkan pengembalian ompreng kosong dilakukan oleh siswa perempuan.
Peran aktif siswa ini juga menanamkan nilai-nilai disiplin. Mereka belajar untuk bekerja sama dalam menjalankan tugas dan mengatur waktu dengan baik. Melalui tanggung jawab yang diberikan, mereka memahami arti penting kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Hal tersebut menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga pada pengembangan karakter siswa. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan manfaat dari segi kesehatan tetapi juga mendapatkan pengalaman berharga dalam hal organisasi dan tanggung jawab.
Dampak Positif bagi Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
Program MBG juga memiliki dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan sekolah dan masyarakat. Kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat telah meningkat secara signifikan di kalangan siswa, guru, dan orang tua. Hal ini menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran tentang kesehatan di dalam dan luar kelas.
Adanya program ini juga memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan inisiatif serupa. Melihat keberhasilan SMP Negeri 8 Batam, banyak institusi pendidikan lain yang menghubungi pengelola program untuk menerapkan sistem yang sama. Ini menunjukkan bahwa program yang efektif dapat diadopsi dan disesuaikan di berbagai konteks.
Secara keseluruhan, MBG tidak hanya berkontribusi pada kesehatan siswa, tetapi juga menciptakan kesadaran dan komitmen di tingkat komunitas. Program ini mampu menjembatani pendidikan kesehatan dan gizi dengan kegiatan sehari-hari di sekolah serta rumah.