Komando Operasi Swasembada Papua mengumumkan berita duka bagi kelompok bersenjata di wilayah tersebut. Panglima Kodap XV Ngalum Kupel, Lamek Alipky Taplo, bersama tiga anggotanya dilaporkan tewas dalam sebuah operasi yang dilaksanakan di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.
Operasi penyerangan ini dilakukan pada Minggu (19/10) dan menjadi bagian penting dari langkah pemulihan stabilitas keamanan di kawasan yang kerap dilanda teror. Menurut Asintelter Koops Swasembada Papua, Letkol Inf Renaldy, informasi intelijen yang diperoleh menunjukkan aktivitas kelompok bersenjata OPM yang dipimpin oleh Lamek Taplo.
Kelompok ini dikenal kerap melakukan aksi teror, pemerasan, dan intimidasi terhadap masyarakat sipil, yang menyebabkan ketidaknyamanan serta rasa takut di antara warga setempat.
Detail Operasi Terhadap Organisasi Papua Merdeka
Operasi ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari upaya mewujudkan kembali keamanan di perbatasan. Renaldy menjelaskan bahwa tindakan ini ditujukan untuk menghalau aktifitas kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat.
Sementara itu, masyarakat lokal sangat berharap bahwa dengan tewasnya Lamek, mereka bisa kembali menjalani kehidupan yang lebih tenang. Keberadaan kelompok bersenjata ini selama ini menjadi sebab utama terjadinya ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Setelah penyerangan, situasi di Distrik Kiwirok perlahan menunjukkan tanda-tanda normal. Aparat gabungan TNI dan Polri terus melakukan patroli untuk memastikan keamanan di daerah tersebut agar tidak kembali terulang insiden serupa.
Dampak Tindakan Terhadap Masyarakat dan Keamanan
Tindakan tegas terhadap Lamek Alipky Taplo dinilai sebagai pukulan telak bagi struktur OPM di Pegunungan Bintang. Keberhasilan ini juga menciptakan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam bayang-bayang ancaman.
Renaldy menambahkan bahwa sejak tahun 2020 hingga 2025, OPM terlibat dalam berbagai aksi kekerasan yang mengakibatkan tidak kurang dari enam jiwa melayang. Selain itu, delapan orang lainnya mengalami luka berat akibat aksi brutal tersebut.
Keberlangsungan hidup di daerah tersebut sangat terganggu karena teror yang dilancarkan OPM yang berisi pemerasan dan intimidasi. Operasi ini menjadi langkah penting dalam menciptakan Papua yang aman dan kondusif.
Pentingnya Keamanan di Papua untuk Masyarakat
Keberadaan kelompok bersenjata di Papua tidak hanya berdampak pada keamanan, tetapi juga memengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan berkurangnya aksi teror, masyarakat dapat kembali membangun kehidupan mereka tanpa rasa takut.
Pulihnya situasi keamanan di Kiwirok diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan ekonomi daerah tersebut. Investasi dan bantuan dari pemerintah diharapkan dapat menggairahkan pembangunan infrastruktur.
Penting bagi semua stakeholder untuk terus mendukung keamanan di wilayah Papua demi masa depan yang lebih baik. Melalui kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat, harapan akan wilayah yang damai semakin mendekati kenyataan.